Bab 203: Saatnya Berbicara Tentang Cinta

Tangisan bayi yang jelas bergema di seluruh ruangan, sedikit meredakan emosi tegang di wajah semua orang.

Brandon Piers memandang lucu kepada putranya, yang sedang melambai-lambaikan tangan dan menendang-nendang kaki di pelukannya. Saat ia menatap mata anak yang jernih dan polos itu, hati Brandon yang dulu dingin dan keras mulai melunak.

Sejak si kecil lahir, Brandon tentu sudah melihatnya, tetapi ia belum pernah mengamatinya sedekat ini.

Kecuali saat pertama kali si kecil dikirim ke Rumah Tua Piers, Brandon tidak pernah dengan mudah menggendongnya lagi.

Penampilan Teddy terlalu tak terduga baginya.

Sebelum ini, Brandon tidak pernah berpikir bahwa dia akan menjadi seorang ayah pada saat seperti ini.

Atmosfer keluarga Piers yang buruk membuatnya cukup acuh terhadap kasih sayang keluarga. Satu-satunya hubungan dekat yang dimilikinya adalah dengan kakeknya, tetapi masih ada ketegangan karena kematian ayahnya.