"Hehe…"
Tawa Teddy membangunkan Abigail kembali ke realitas. Dia bertemu dengan tatapan penuh canda dari Brandon Piers dan dengan cepat melangkah mundur, merasa malu.
"Apakah terlihat bagus?" Brandon Piers tidak membiarkan Abigail pergi.
"Biasa saja." Menghadapi ekspresi mengejek pria itu, Abigail menjawab dengan jujur.
Dia tidak pernah menyangkal daya tarik Brandon Piers.
Tapi sementara Abigail tetap tenang, Brandon Piers merasa agak tidak nyaman, terutama mengingat sensasi ujung jarinya menyentuh dadanya. Dia secara spontan melirik ke dada Abigail, hanya untuk ketahuan basah-basah.
Ini berbeda dengan sekadar mengagumi kecantikan seseorang.
Abigail mengingat saat ketika ujung jari pria itu menyentuh dadanya dan menatap tajam ke arah Brandon Piers.
Wajah tampan Brandon Piers berubah merah terang karena malu, merasa agak menyesal. "Aku hanya mencoba mengingatkanmu… kamu benar-benar perlu menurunkan berat badan."