Bab 200: Menyelidiki Orang di Balik Ruby Green

"Little Teddy, sabarlah. Kamu bisa makan sebentar lagi." Abigail membujuk anak kecil itu saat dia duduk di tepi tempat tidur.

Dia bangkit dengan canggung. Meskipun mereka berdua baru saja mengadakan upacara pertunangan dan anaknya sudah berusia tiga bulan, secara teknis, mereka bahkan bukan pacar.

Apalagi melakukan tindakan yang intim.

Tapi bocah kecil di pelukannya sudah tidak bisa menunggu lagi, jadi Abigail tidak punya waktu untuk merasa malu. Melihat pria di belakangnya tidak bergerak, dia mendesak, "Cepatlah. Teddy akan segera menangis."

Abigail tidak tahan melihat si kecil menangis.

Brandon Piers tidak terlalu berpikir banyak ketika dia menyuruh Abigail tadi. Sekarang, dengan anak kecil gemuk yang duduk di sampingnya, dia baru menyadari betapa intimnya tindakan ini. Tapi mendengar desakan Abigail, dia kehilangan semua pikiran lainnya. Dia mencubit resleting dengan jari-jarinya yang khas dan perlahan menariknya ke bawah, tidak sengaja menyentuh kulit hangat Abigail.