Rencana Jahat Lainnya

Seringa Ragnar langsung hilang dari wajahnya. "Kenapa aku?" Kenapa dia tiba-tiba merasa deja vu? Ada juga pemain yang sama bernama Ren yang meninggalkannya untuk mati di Gua Gargantuan di mana dia seharusnya bisa menyelamatkannya.

Seperti sebelumnya, pemain lain bernama Ren memintanya menjadi umpan meriam.

Apakah dia dikutuk untuk selamanya menjadi umpan meriam bagi para pemain bernama Ren?

"Ya, mengapa dia?" Roxy menimpali. "Rox akan dengan senang hati pergi."

"Hah?!" Rox meloncat di jari kakinya. "Kenapa aku?"

Roxy menyilangkan tangannya. "Karena kamu pemburu. Dan itu tugasmu untuk memeriksa jebakan. Pergilah dan lakukan pekerjaanmu sekali-kali."

Rox mencibir. "Karena kamu seperti itu, makanya kamu tidak punya pacar! Bahkan kamu membahayakan nyawa adikmu."

"Apa yang kamu katakan?"

Rox menjulurkan lidah. "Itu kebenarannya."