Bab 35 Pengukiran Nukleus

Pada waktu itu, Nenek masih hidup, menyaksikan tangan kecilnya yang cekatan, air mata mengalir setetes demi setetes.

Waktu terasa begitu jauh, dan Gu Qiaoqiao tidak bisa mengingat apa yang mereka katakan.

Tampaknya Kakek tidak mengajarinya dengan sepenuh hati, namun juga ingin dia belajar segalanya.

Dia bisa merasakan kontradiksi Kakek, seolah-olah berharap dia mewarisi keahlianya, namun tidak ingin Gu Qiaoqiao masuk ke industri itu.

Orang tuanya tidak suka putri mereka belajar tentang seni ukir, jadi, di tengah keadaan yang tidak menentu ini, Gu Qiaoqiao dengan ajaibnya berhasil menguasai semuanya.

Dia juga dengan mudah menguasai keahlian ukir biji khusus milik Kakek.

Pada saat ini, Gu Qiaoqiao sangat berterima kasih atas cara pengajaran Kakek ini, entah itu keberhasilan yang tidak disengaja atau karena mengikuti kehendaknya sendiri, bagaimanapun, ini adalah dasar untuk mata pencahariannya di masa depan.

Khususnya di hari-hari berikutnya, hal-hal ini menjadi semakin berharga.