Bab 156: Nenek Tua yang Selalu Menunggu di Depan Toko untuknya

Tiba-tiba, Gu Qiaoqiao berdiri, memegang erat buku itu, menggertakkan giginya, matanya menyipit dengan berbahaya.

Tidak ada "jika" dalam hidupnya, tidak lagi ada "jika"!

Gu Qiaoqiao menghabiskan seluruh malam menulis refleksi yang sangat cerah dan positif tentang bacaannya.

Wawasan itu tulus, begitu pula kekagumannya.

Meskipun beberapa pendapat sulit untuk disetujui, dia hanya bisa menyimpannya dalam hati.

Buku itu memang tidak dibaca sia-sia.

Gu Qiaoqiao memang belajar sesuatu.

Walaupun dia selalu merasa bahwa satu-satunya hal yang dapat diandalkan di dunia ini, yang tidak akan pernah mengkhianatinya, adalah dirinya sendiri.

Tapi peristiwa-peristiwa baru-baru ini membuat Gu Qiaoqiao mengubah pandangannya.

Dalam hidup, mencari bantuan dan menunjukkan kelemahan secara tepat bukanlah tanda ketidakmampuan dan pengecut, melainkan cara untuk hidup lebih baik.

Selain itu, yang paling penting, dia jelas tidak seharusnya membatasi dirinya dalam batasan yang dia anggap aman.