Bab 154 Kegelisahan

Tidak ada yang bisa membayangkan bahwa beberapa saat yang lalu, kedua orang ini sedang membahas topik tanpa masa depan.

Pangsit di malam hari kembali membuat semua orang memandang Gu Qiaoqiao dengan penuh kekaguman.

Isi pangsit ini memang sangat harum.

Dengan kulit pangsit yang kenyal dan saus cocol yang lezat, semua orang akhirnya menghabiskan semuanya.

Mereka datang dengan gembira dan pergi dengan puas.

Bulan perlahan merayap di atas gunung, dan malam di Kota Perbatasan jatuh ke dalam keheningan.

Sementara itu, di Ibu Kota Kekaisaran, di kediaman lama Keluarga Shen.

Setelah berjalan-jalan pasca makan malam, Tetua Shen kembali ke meja sederhana miliknya, membaca koran terbaru.

Pria muda yang selalu menemaninya, Loo Zhigang, masuk bersama seorang dokter.

"Tetua Shen, hasil tes Anda sudah keluar," Loo Zhigang dengan lembut mengingatkannya.