Bab 194: Kebenaran yang Terlambat (1)

"""

Dalam kehidupan lampau ataupun sekarang, sepuluh tahun adalah waktu yang begitu panjang.

Bagaimana mungkin Gu Qiaoqiao tidak mengenali tulisan tangan kakeknya?

Itu adalah sebuah manuskrip tulisan tangan.

Garis-garisnya masih agak kekanak-kanakan.

Mirip dengan tulisannya sendiri saat dia berusia lima belas tahun.

Mata Gu Qiaoqiao mulai buram, hatinya berdegup kencang seolah seseorang tengah memukulnya dengan palu.

Dia merasa lemah dan duduk di lantai.

Kemudian dia menarik napas panjang, mencubit bagian dalam pahanya, dan memaksakan diri untuk tenang.

Dia melirik ke arah pintu, yang kini sunyi.

Gu Qiaoqiao menundukkan kepala dan mulai membaca dari halaman pertama.

Karakter-karakter itu ditulis secara vertikal, membuatnya agak sulit dibaca, tetapi dia melahap setiap kata dengan penuh semangat.

Itu adalah pengetahuan tentang batu permata, diambil oleh kakeknya dari buku-buku lain.

Isinya sangat komprehensif, bahkan termasuk diagram batu permata.