"Mm, aku tahu," Qiaoqiao berkata, "kamu juga perlu berhati-hati di Ibu Kota Kekaisaran. Ayah tidak pernah menginginkan kehidupan yang penuh kemewahan dan kejayaan; yang dia inginkan hanya agar keluarga kita aman dan sehat."
Hidung Qiaoqiao terasa perih, dan suaranya sedikit tercekat saat dia berkata, "Jangan khawatir, Ayah, keluarga kita akan aman dan sehat seumur hidup."
"Qiaoqiao, yuk kita tutup teleponnya," kata ayahnya. "Ini semua sangat tiba-tiba, dan aku butuh waktu untuk tenang dan mencernanya dengan baik."
"Baik, Ayah. Selamat tinggal."
"Mm, Qiaoqiao, selamat tinggal."
Ayah dan anak itu menutup telepon pada saat yang sama.
Saat itu, Gu Qiaoqiao merasa seolah-olah beban berat telah terangkat dari pundaknya. Dia menduga kabar hari ini cukup untuk membuat ayahnya merenung sepanjang malam.
Gu Qiaoqiao menenangkan emosinya dan keluar dari ruang kerja dengan sikap tenang.
Makan malam tetap mewah, dan atmosfernya harmonis.