Bab 173: Cakar Sempurna, Taring Sempurna

"..." Di dalam sel Zuhei, sebuah dunia gelap, dingin, dan suram yang diisi hanya dengan penderitaan yang tak berujung dan keputusasaan yang putus asa, Wei Wuyin tinggal di dalamnya selama satu jam penuh. Tidak ada satu menit lebih atau kurang dari itu, tetapi peristiwa yang terjadi membuat Su Mei, yang diam di luar, merasa hatinya bergetar tanpa henti dengan emosi yang bergelora dan sporadis.

Di akhir, kepalanya dan matanya tertunduk ke lantai, dan kilatan aneh berkilau di matanya.

Klink! Klink! Klink!

Suara dibukanya belenggu Zuhei terdengar, diikuti oleh suara gedebuk ringan tubuhnya yang rapuh, kurang gizi, dan kurus kering. Rambut peraknya tersebar di lantai dalam pola melingkar, dan meskipun kurang bercahaya, setiap helainya memancarkan keindahan bawaan yang tak bisa diabaikan.

Dari celah rambutnya, matanya yang merah tua berkilauan dengan terang dalam kegelapan yang tandus.