"..."
"..."
"..."
Lapangan Bintang Fajar Kekaisaran sangat sepi. Tidak hanya dalam kebisingan, tetapi juga kehidupan, gerakan, dan aliran. Ada ketidakadaan segala sesuatu, yang tampaknya berubah dalam hitungan momen yang singkat. Ada hanya satu pernafasan yang mengalir terus menerus, satu detak jantung yang berdenyut kuat, dan satu kehidupan cerdas yang berkembang di seluruh lapangan bintang—Wei Wuyin.
Perasaan mengerikan dari isolasi dan keheningan sedikit sekali menggerakkan hati Wei Wuyin. Rasanya hampir sama ketika dia masih kecil, hanya seorang pria muda yang kehilangan segalanya dan memasuki dunia yang tidak dikenal, kejam, tanpa perlindungan siapa pun. Rasanya hampir sama seperti menghadapi tantangan yang hampir tidak mungkin dan mengancam jiwa seperti Musibah Neraka tanpa ada jaminan. Itu adalah perasaan yang sudah lama ia kenal.
Namun, sejenak, dia mendengar satu kata di benaknya yang membawa kilauan pada mata peraknya.
"Kami."