Kebanggaan Orang Lemah

Gedung besar yang mampu menampung ratusan ribu orang itu hampir sepi seperti kuburan.

Tak ada sorak sorai, tak ada tepuk tangan.

Pada saat itu, entah mengapa, semua penonton merasakan tekanan turun seolah mereka yakin bahwa pertarungan berikutnya akan tak tertandingi!

Saat para penonton menonton, Su Lingyue mengikuti tangga dan berjalan ke panggung langkah demi langkah.

Panggung semakin dekat dan terlihat semakin besar di matanya. Sebuah dunia baru terbuka baginya.

Segel biru yang berkilauan membuka sebuah jalur.

Staf pengatur membimbing Su Lingyue ke atas panggung.

Dia mencapai area dan mengangkat kepalanya. Pada saat itu, dunia berputar di sekelilingnya. Mata, media, kamera, dan cahaya, semua tertuju padanya.

Semua mata memandangnya!

Karena penglihatannya yang telah membaik, dia bisa melihat ekspresi terperinci yang terpampang di wajah-wajah yang duduk di baris depan.