"Bagus!"
"Salju dan anggur sangat cocok bersama!"
Ada kubus kecil yang ditempa dengan keterampilan spasial di daerah bersalju. Di dalam kubus itu terdapat bantal buluh; seorang pria tua duduk di atasnya sambil menikmati dirinya sendiri.
Dia adalah Legenda yang Mabuk, penjaga Menara. Meskipun dia hanya seorang penjaga pintu, banyak pejuang legendaris Menara yang memperlakukannya dengan hormat.
Dia bukan berada di Negara Hampa. Tapi dia memang memiliki kemampuan bertarung yang kuat.
"Hah?"
Sambil menatap salju, Legenda yang Mabuk mencium dengan hidungnya yang kemerahan, kemudian tiba-tiba mempersempit matanya. Sebuah titik hitam mendekat dari kejauhan.
Titik hitam itu semakin mendekat hingga garis luarnya terungkap.
Itu adalah pesawat antariksa yang megah!
Kapal-kapal yang dibangun di Planet Biru hanya bisa melintasi lautan, tetapi manusia jarang melakukan perjalanan tersebut, mengingat fakta bahwa laut dipenuhi binatang liar. Manusia bahkan telah berhenti membuat kapal induk.