Gajah Berbaju Zirah Tingkat Pertama yang terakhir hidup itu dapat merasakan musuh yang dibencinya berdiri di atas tubuhnya maka segera mulai menggoyang-goyangkan badan sambil mengeluarkan raungan kemarahan dari mulut besar itu.
Bai Zemin terguncang keras namun dia mengertakkan giginya dan melekat pada kulit keras mirip logam binatang itu saat ia terus melangkah menuju kepala.
Gajah Berbaju Zirah itu segera menyadari bahwa upayanya digagalkan sehingga tanpa ragu-ragu ia melemparkan ekor dan belalainya ke belakang dengan niat untuk menghantam semut dari tubuhnya atau menghancurkannya sampai mati.
Untungnya, Bai Zemin sudah siap sehingga di bawah kendalinya, empat perisai darah terbang ke belakang punggungnya tepat di atas tubuhnya, satu di atas yang lain dengan sedikit celah udara di antaranya.
Bang!
Bang!
Bang!