XIETIAN

Mana legendaris akhirnya mencapai planet Bumi, menyebabkan semua makhluk hidup secara resmi memasuki jalur evolusi.

Hewan-hewan berubah menjadi binatang buas yang menakutkan, beberapa tanaman mendapatkan kesadaran diri, dan manusia yang berhasil menahan gelombang mana terbangun dengan kemampuan untuk memperoleh keterampilan dengan mengalahkan musuh yang kuat.

Seluruh planet memasuki era baru di mana hukum lama runtuh. Satu-satunya hukum adalah hukum rimba di mana yang terkuat memangsa yang terlemah.

Bai Zemin, seorang mahasiswa yang tampaknya biasa saja, ternyata adalah jenius dalam jalur sihir yang tak tertandingi. Ini menarik perhatian seorang iblis cantik yang akan menjadi mitranya dalam perjalanan menuju puncak mutlak.

Tuhan, Malaikat, Iblis, Naga, Vampir, Manusia Serigala; tidak ada keberadaan yang layak menjadi musuhnya!

Penyihir Darah: Pasangan Succubus dalam Kiamat

Setelah turun melalui tangga, Bai Zemin menemukan sebuah ruangan kecil berbentuk persegi panjang sekitar 15 m2. Dinding-dindingnya dibangun dari kayu kasar dan jelas tidak dibangun oleh seorang ahli karena di sisi lain masih bisa terlihat tanah keras.


Bahkan begitu, pencahayaan dan suasana umumnya tidak terlalu buruk.


Di dalam ruangan terdapat sekitar 10 kotak besar amunisi; beberapa amunisi adalah selongsong senapan, beberapa adalah amunisi pistol, beberapa adalah amunisi senapan mesin ringan, dan beberapa adalah amunisi senapan. Peluru merah, oranye, kuning tersusun rapi di dalam kotak terkunci.


Ada juga beberapa paku yang dipakukan ke kayu dan menggunakan ini sebagai penyangga, tidak kurang dari 100 senjata api kaliber kecil dan menengah, yang lebih berat ditahan dengan tali atau kawat agar tidak jatuh.


"Sebenarnya lebih sedikit dari yang saya harapkan." Bai Zemin mendesah sambil berbicara pelan. Suaranya teredam oleh ruang kecil tempat di bawah tanah itu.


Evangeline yang Baik