XIETIAN

Mana legendaris akhirnya mencapai planet Bumi, menyebabkan semua makhluk hidup secara resmi memasuki jalur evolusi.

Hewan-hewan berubah menjadi binatang buas yang menakutkan, beberapa tanaman mendapatkan kesadaran diri, dan manusia yang berhasil menahan gelombang mana terbangun dengan kemampuan untuk memperoleh keterampilan dengan mengalahkan musuh yang kuat.

Seluruh planet memasuki era baru di mana hukum lama runtuh. Satu-satunya hukum adalah hukum rimba di mana yang terkuat memangsa yang terlemah.

Bai Zemin, seorang mahasiswa yang tampaknya biasa saja, ternyata adalah jenius dalam jalur sihir yang tak tertandingi. Ini menarik perhatian seorang iblis cantik yang akan menjadi mitranya dalam perjalanan menuju puncak mutlak.

Tuhan, Malaikat, Iblis, Naga, Vampir, Manusia Serigala; tidak ada keberadaan yang layak menjadi musuhnya!

Penyihir Darah: Pasangan Succubus dalam Kiamat

Bai Zemin bergegas mendekat dan langsung merasa kecewa ketika melihat warna bola harta tersebut.


Kesemuanya adalah bola berwarna kuning.


Bola kuning melambangkan Harta Kelas Sihir.


Baik sadar atau tidak, Bai Zemin sebenarnya berharap untuk memperoleh setidaknya satu orb berwarna hijau muda, yang akan mewakili Harta Kelas Epik. Namun, setelah berpikir matang, ia menyadari bahwa cukup wajar jika kali ini ia tidak mendapatkan orb Epik.


Lagipula, tidak seperti pertarungannya melawan Beruang Kuno di mana Bai Zemin hampir melakukan seluruh pekerjaan, hal ini sangat tidak terjadi dalam pertarungan melawan Harimau Cahaya Es.


Walaupun keduanya adalah Binatang Tingkat Kedua, dan bahkan Harimau Cahaya Es beberapa level lebih tinggi daripada Beruang Kuno, harimau itu sebenarnya sudah terluka parah setelah bertarung melawan kera raksasa dan laba-laba mutasi Orde Kedua.


Apa yang dilakukan Bai Zemin hanyalah memberikan pukulan mematikan.


Generator Energi Lebih Kecil