XIETIAN

Mana legendaris akhirnya mencapai planet Bumi, menyebabkan semua makhluk hidup secara resmi memasuki jalur evolusi.

Hewan-hewan berubah menjadi binatang buas yang menakutkan, beberapa tanaman mendapatkan kesadaran diri, dan manusia yang berhasil menahan gelombang mana terbangun dengan kemampuan untuk memperoleh keterampilan dengan mengalahkan musuh yang kuat.

Seluruh planet memasuki era baru di mana hukum lama runtuh. Satu-satunya hukum adalah hukum rimba di mana yang terkuat memangsa yang terlemah.

Bai Zemin, seorang mahasiswa yang tampaknya biasa saja, ternyata adalah jenius dalam jalur sihir yang tak tertandingi. Ini menarik perhatian seorang iblis cantik yang akan menjadi mitranya dalam perjalanan menuju puncak mutlak.

Tuhan, Malaikat, Iblis, Naga, Vampir, Manusia Serigala; tidak ada keberadaan yang layak menjadi musuhnya!

Penyihir Darah: Pasangan Succubus dalam Kiamat

Pedang es Shangguan Bing Xue meluncur di langit saat dia memberi perintah, terbang ke arah elang raksasa yang tampak berjuang untuk bertahan di udara.


Elang raksasa adalah penguasa langit ribuan mil sekitar dan sudah terbiasa dihormati. Sebelumnya milik dunia lain tapi dijinakkan oleh Jennan dan dibawa ke dunia Oblon, jadi tidak seperti ras asura, elang raksasa ini bisa berkembang dengan menyerap Daya Jiwa dari eksistensi lain karena Jennan tidak pernah mengizinkannya melakukan pembantaian massal hanya untuk mengonsumsi Batu Jiwa.


Kemudian, selama menyerang dunia lain bersama dengan ras asura, kekuatan elang raksasa akan meningkat jauh lebih cepat daripada asura lainnya karena itu bukan asli dunia Oblon. Butuh paling tidak 2 tahun lagi untuk melewati dari level 99 ke level 100 dan paling lama, dalam satu dekade akan maju ke Tingkat Ketiga; dan mengingat bahwa elang ini baru sedikit lebih dari 150 tahun, itu bisa dianggap sebagai jenius.


Amarah Pembunuh Darah: Tingkat Pertama Bai Zemin vs. Tingkat Ketiga Jennan (Bagian 3)