XIETIAN

Mana legendaris akhirnya mencapai planet Bumi, menyebabkan semua makhluk hidup secara resmi memasuki jalur evolusi.

Hewan-hewan berubah menjadi binatang buas yang menakutkan, beberapa tanaman mendapatkan kesadaran diri, dan manusia yang berhasil menahan gelombang mana terbangun dengan kemampuan untuk memperoleh keterampilan dengan mengalahkan musuh yang kuat.

Seluruh planet memasuki era baru di mana hukum lama runtuh. Satu-satunya hukum adalah hukum rimba di mana yang terkuat memangsa yang terlemah.

Bai Zemin, seorang mahasiswa yang tampaknya biasa saja, ternyata adalah jenius dalam jalur sihir yang tak tertandingi. Ini menarik perhatian seorang iblis cantik yang akan menjadi mitranya dalam perjalanan menuju puncak mutlak.

Tuhan, Malaikat, Iblis, Naga, Vampir, Manusia Serigala; tidak ada keberadaan yang layak menjadi musuhnya!

Penyihir Darah: Pasangan Succubus dalam Kiamat

Berapa banyak musuh yang ada di depan Bai Zemin? Dia tidak tahu.


Yang dia tahu adalah jumlah mereka pasti mencapai setidaknya beberapa puluh ribu dari mereka dan mengejutkannya, dia mendeteksi beberapa ribu aura yang sebanding dengan Eksistensi Orde Pertama.


[Kehendak Dewa Perang telah diaktifkan.]


Tentu saja, dengan jumlah besar musuh yang hadir, mustahil untuk tidak mencapai tingkat peningkatan maksimum yang mungkin dengan keterampilan Kehendak Dewa Perang.


"Mereka memang seperti kecoak." Bai Zemin bergumam dan menyipitkan matanya saat menyadari bahwa pasukan di depannya tidak terlalu ramah menyambut tamu.


Salah satu Jenderal yang skala kekuatannya telah melampaui Orde Kedua dan berada di atas level 80 mengayunkan tombaknya dan memerintahkan dengan suara haus darah:


"Pasukan Penyihir, gunakan keterampilan pengikat untuk menutup gerakan musuh yang mendekat!"


Pembantaian terbesar Bai Zemin & Tombak Baja Gaib