XIETIAN

Mana legendaris akhirnya mencapai planet Bumi, menyebabkan semua makhluk hidup secara resmi memasuki jalur evolusi.

Hewan-hewan berubah menjadi binatang buas yang menakutkan, beberapa tanaman mendapatkan kesadaran diri, dan manusia yang berhasil menahan gelombang mana terbangun dengan kemampuan untuk memperoleh keterampilan dengan mengalahkan musuh yang kuat.

Seluruh planet memasuki era baru di mana hukum lama runtuh. Satu-satunya hukum adalah hukum rimba di mana yang terkuat memangsa yang terlemah.

Bai Zemin, seorang mahasiswa yang tampaknya biasa saja, ternyata adalah jenius dalam jalur sihir yang tak tertandingi. Ini menarik perhatian seorang iblis cantik yang akan menjadi mitranya dalam perjalanan menuju puncak mutlak.

Tuhan, Malaikat, Iblis, Naga, Vampir, Manusia Serigala; tidak ada keberadaan yang layak menjadi musuhnya!

Penyihir Darah: Pasangan Succubus dalam Kiamat

Lidah kecil Shangguan Bing Xue seperti anak kecil yang polos bermain petak umpet karena awalnya tersembunyi jauh di dalam mulutnya. Namun, ketika dia membuka matanya dan terkejut dengan apa yang dilihatnya, lidah kecilnya yang licin mulai bergerak dengan sendirinya seolah ingin mengubah permainan menjadi pertarungan.


Di sisi lain, Bai Zemin sangat kebingungan seperti Shangguan Bing Xue, dia tidak tahu apa yang sedang dilakukannya atau apa yang sedang terjadi. Namun, tidak mungkin dia menyangkal fakta bahwa kelembutan beludru dari bibir merah muda Shangguan Bing Xue yang menggoda sangat menyenangkan untuk dirasakan.


Kedua lidah terlibat untuk sesaat ketika kelembutan bibir masing-masing ditransmisikan ke otak masing-masing dan selama beberapa detik, mereka tetap dalam posisi yang sama seolah berpikir bahwa mungkin jika mereka tidak bergerak, orang lain tidak akan menyadari mereka atau sesuatu yang serupa.


Amarah Pembunuh Darah: Tingkat Pertama Bai Zemin vs. Tingkat Ketiga Jennan (Bagian 6/6)