Lilith dan Bai Zemin menghabiskan beberapa menit tetap dalam posisi yang sama tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Setelah Bai Zemin pulih dari gairah yang mengguncangnya ketika ia memahami arti dari pagoda kayu kecil yang tidak hanya penting baginya tetapi bagi setiap manusia, yang dilakukannya adalah menutup mata sambil dengan mudah melingkarkan pinggang yang ramping dan terasa begitu halus serta fleksibel itu melalui gaun sutra hitam malam dengan lengannya, ia menikmati momen langka ini yang muncul setelah serangkaian kejadian terjadi pada saat yang sama.
Tidak ada sedikit pun nafsu di benak Bai Zemin saat ia menikmati napas lembut wanita cantik dalam pelukannya dan meskipun ia bisa merasakan setiap inci dari tubuhnya yang menggoda melalui pakaian, yang ia rasakan hanyalah kelegaan dan rasa syukur.