Memancing hantu

"Master, saya sudah menyiapkan semua botol ramuan mana." Seeka membungkuk dan memberi tahu.

"Ok, mari kita mulai batch berikutnya." Liam mengangguk.

Baik Luna maupun wanita muda itu terkejut mendengar ini.

Baru saja orang ini berkedut dan menggeliat di lantai seolah-olah dia akan mati, tapi dia kembali membuat ramuan lagi?

Sebenarnya tekad macam apa yang dimiliki orang ini?

Kyuuuuu. Luna menggosokkan kepalanya ke Liam dengan cemas dan kemudian melompat ke kuali untuk mengambil tempatnya.

Seeka juga mulai menyiapkan air untuk batch berikutnya.

Liam melihat mata penuh pujaan dari duo itu dan tersenyum pahit. Bukan berarti dia ingin memaksakan diri. Dia hanya tidak punya pilihan lain.

Dia merasa bahwa dunia bekerja melawannya. Segala sesuatu yang mungkin bisa salah memang sedang salah.

Takdirnya berusaha sebaik mungkin untuk mengoreksi dirinya dan membuatnya sekali lagi lemah dan tak berdaya. Liam yakin akan hal itu.