Monochrome Glasses

Su Nan secara tidak sengaja berhubungan dengan sebuah permainan yang disebut "Dunia Iblis" dan memperoleh bakat unik. Tepat ketika dia berpikir akan memamerkan keahliannya dalam permainan tersebut, dia menemukan berbagai tanda yang menunjukkan bahwa permainan yang dia mainkan tidaklah sederhana. Pemain yang mengamuk, iblis yang abadi, monster yang merasuki... Berbagai macam hal yang luar biasa terjadi satu demi satu, dan dunia nyata secara perlahan menjadi aneh. Merasakan bahaya di sekitarnya, Su Nan dengan tegas memilih untuk berkembang sendiri secara diam-diam. Ketika permainan bergabung dengan kenyataan, dia menengok ke belakang dan menyadari bahwa dia telah lama menjadi iblis terbesar di mata para pemain.

Aku Diam-Diam Mengembangkan Diri di Dunia Iblis

Selanjutnya, Su Nan terus menggunakan penglihatannya, dan dalam beberapa detik napas, dia telah menggunakannya lima kali.


Dalam garis waktu yang diperkirakan, lima belas menit telah berlalu, dan total delapan item telah dilelang.


Karena lelang baru saja dimulai, barang-barang yang dilelang mungkin merupakan harta karun langka bagi seniman bela diri tingkat mortal, tetapi tidak berguna bagi Su Nan.


Namun, dia tidak pulang dengan tangan kosong dari penglihatannya.


Dia menemukan bahwa harga tertinggi untuk beberapa barang hanya enam puluh tetes esensi dan darah tingkat mortal, yang terlalu murah baginya.


Dia tahu bahwa setiap kali dia datang ke Paviliun Tiangong, dia akan menghabiskan puluhan tetes esensi dan darah tingkat Roh, dan barang apapun yang dibelinya akan menghabiskan minimal beberapa tetes esensi dan darah tingkat Roh.


Bab 169: Pemain Sang Tirani Lainnya