Monochrome Glasses

Su Nan secara tidak sengaja berhubungan dengan sebuah permainan yang disebut "Dunia Iblis" dan memperoleh bakat unik. Tepat ketika dia berpikir akan memamerkan keahliannya dalam permainan tersebut, dia menemukan berbagai tanda yang menunjukkan bahwa permainan yang dia mainkan tidaklah sederhana. Pemain yang mengamuk, iblis yang abadi, monster yang merasuki... Berbagai macam hal yang luar biasa terjadi satu demi satu, dan dunia nyata secara perlahan menjadi aneh. Merasakan bahaya di sekitarnya, Su Nan dengan tegas memilih untuk berkembang sendiri secara diam-diam. Ketika permainan bergabung dengan kenyataan, dia menengok ke belakang dan menyadari bahwa dia telah lama menjadi iblis terbesar di mata para pemain.

Aku Diam-Diam Mengembangkan Diri di Dunia Iblis

Rumah gua kuno terletak di tempat yang disebut Gunung Tiga Pilar.


Dari kejauhan, Su Nan bisa melihat tiga puncak gunung yang tersusun dalam bentuk segitiga.


Batu-batu di puncak gunung semuanya berwarna merah, seolah-olah telah dicelup dalam darah.


Setelah bertahun-tahun mengalami erosi, ketiga gunung tersebut tetap menjulang, tetapi dibandingkan dengan puncak yang digambarkan pada peta harta karun, mereka jauh lebih pendek.


Qian Yu memimpin Wang Nan masuk ke lembah, di mana puluhan pemain sedang berjaga.


Setelah banyak liku-liku, rombongan akhirnya tiba di sebuah gua di kaki salah satu gunung.


"Untuk masuk ke rumah gua itu, kamu harus melewati formasi, dan formasi itu ada di ujung gua ini."


Di sana, di ujung gua, terdapat sebuah batu besar dengan diameter sepuluh meter, terukir dengan pola-pola padat.


Dan di tengah batu itu, terdapat sebilah pedang panjang perak yang tertancap di dalamnya.


Bab 183: Memasuki Tanah Rahasia