Kata-kata Edward penuh dengan rasa sakit saat dia berbicara. Hatinya terasa sakit, tetapi kekalahan telah mengajarkannya bahwa kebanggaannya tidak berarti. Kekalahan tetaplah sebuah kekalahan!
"Tidak peduli seberapa tidak realistis impian kita, orang itu tidak berhak mengkritiknya! Itu yang kupikirkan!" Anabelle menjawab dengan penuh semangat.
Tidak mungkin dia akan mengakui cemoohan seseorang yang tidak tahu betapa keras dia telah berjuang untuk mencapai posisinya.
Edward telah melembut, tetapi kejengkelannya hanya semakin meningkat.
"Kau benar…" Edward berbicara lemah.
Dia masih tidak setuju dengan tindakan Jared. Namun, yang lemah tidak bisa melakukan apapun selain mengagumi yang kuat. Hal yang sama berlaku untuk Edward. Keahlian pedang Jared dan gerakan yang halus dengan pedangnya telah meninggalkan kesan pada hati pemuda yang ahli pedang itu. Dia tidak bisa membenci orang yang telah menjadi lawannya.