Ambisi yang Teguh

Pangeran Abellion berdiri dari tahta dan membiarkan sosok agungnya melayang ke arah pria di depannya.

Saat dia sampai di depannya, dia berdiri berhadapan dengan Legris Damien.

Fisik Pangeran yang Setan lebih besar—membuatnya lebih tinggi dari manusia yang menyeringai di hadapannya.

"Waktunya untuk apa?"

Legris Damien sepertinya menikmati situasinya. Dia sudah tahu apa yang akan dikatakan Abellion, tetapi mendengarnya dapat memprovokasi emosi yang berbeda.

Pangeran membalas senyum tanpa takut Legris.

Giginya yang tajam diperlihatkan, dan kekuatan yang maha kuasa menyelimutinya—menyebabkan seluruh ruangan dipenuhi dengan Miasma.

Orang biasa akan mati.

"Waktunya untuk perang!" Kata Pangeran dengan nada menakutkan.

Sen-yumnya mengandung lebih banyak kebencian dari sebelumnya.

Itu karena dia tahu apa yang sedang dibicarakannya.

Manusia adalah ancaman! Tidak, bukan hanya mereka… yang lainnya juga.