Keakraban

Dalam sebuah ruangan yang remang-remang, dilengkapi dengan aneka furnitur yang indah, dan sangat dilindungi dengan bantuan beberapa Alat Sihir dan penghalang, seorang pria sibuk memilah-milah dokumen dan menulis berbagai surat-menyurat.

Pria paruh baya itu tidak mendapat waktu istirahat yang lama, jadi, bahkan ketika sebagian besar Ibukota Kerajaan tertidur, dia sibuk bekerja.

Ia memiliki lingkaran hitam tipis di bawah matanya, tetapi itu tidak mengurangi pesonanya. Wajahnya yang berwibawa, rambut pirangnya, dan janggutnya yang terpotong rapi adalah bukti dari warisan bangsawannya.

Fokus yang sangat besar yang ia berikan pada pekerjaannya adalah bukti dari dedikasi luar biasa yang ia miliki terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya.

Ia berencana melanjutkan pekerjaan ini selama beberapa jam ke depan sebelum mendapat sedikit waktu istirahat.

'Aku masih harus bertemu dengan Raja besok… dan kemudian ada diskusi itu…'