'Sialan ya!'
Berpura-pura mabuk ternyata menjadi cara yang sempurna untuk bertindak tanpa menimbulkan kecurigaan.
Aku membiarkan diriku tampak rentan, membuat para wanita Rumpun Binatang mengelilingiku dalam jumlah besar.
Untungnya, tindakan ini tidak membuatku disalahkan. Maria dan Freya mengarahkan kemarahan mereka pada putri-putri Gerard, membuatku bisa bersenang-senang sebebas yang kuinginkan.
'Hehehe… hehehe…' Aku tersenyum gembira, menikmati kasih sayang membara dari para wanita eksotis yang mengelilingiku.
Ini adalah perilaku memalukan, tetapi hormonku sudah mencapai puncaknya berkat Anggur Nirvana.
'Hanya untuk sedikit lebih lama lagi…' Aku mentoleransi efeknya.
"Maaf, aku terlambat!" Sebuah teriakan tajam terdengar di seluruh ruangan, membuat semua orang melihat ke arah pendatang baru itu.
"Eh?"
Suara itu milik seorang anak dengan rambut biru, mata biru, dan kaki berwarna biru pudar.