Dunia di sekitar Ciara runtuh, dan pemandangan yang indah itu digantikan dengan sebuah rumah besar tua yang berbau apak.
Kursi-kursi itu tertutup kotoran, debu, dan sudah hancur. Lantai kotor, lampu gantung sudah jatuh ke tanah, dan semuanya berantakan.
Interiornya sangat tua, dan bangunan yang hampir rusak itu sangat memprihatinkan dibandingkan dengan apa yang baru saja ditampilkan tadi.
"Ciara." Suara Jerry memanggilnya dari belakang.
Seperti biasa, senyuman luar biasa terpancar di wajahnya, membuat hati gadis itu berdebar. Dia lupa tentang bangunan yang hancur dan hanya fokus pada pesona indah Jerry.
"Sepertinya semuanya kembali normal. Kamu mendapat Arcana, kan?" Dia bertanya dengan begitu polos dan penasaran sehingga membuat hati Ciara terasa nyeri sejenak.
"Y-ya." Dia gelagapan dengan ragu-ragu.