"Um, Tuan, apa yang sedang Anda lakukan?"
"Menulis."
"Menulis apa tepatnya?"
"Coba tebak," kata Celine sambil menggunakan kuas untuk menulis karakter runik di lengan William.
Anak laki-laki itu saat ini berada dalam kondisi lumpuh dan hanya kepalanya yang bisa bergerak. Mungkin, Celine sudah mengetahui ini akan terjadi, jadi dia memutuskan untuk mengambil kesempatan ini untuk "berlatih" kaligrafi runik pada kanvas hidup yang bernafas.
Setelah selesai menulis runik di lengan William, Celine melanjutkan untuk menulis di dada William. Tato mawar hitam di tengah dada anak laki-laki itu menjadi pusat tulisan runik indah dari elf cantik tersebut.
Goresan kuas Celine memberikan sensasi geli di tulang belakang William. Seolah-olah setiap goresan mengandung semacam kekuatan kuno yang perlahan-lahan diresapi ke dalam tubuhnya. Dengan setiap rune yang selesai, William bisa merasakan beberapa perubahan samar di dalam dirinya yang tidak bisa dia jelaskan.