"Apa nama kamu, Anak?" Sha bertanya.
"William," William menjawab. "William Von Ainsworth."
Setan Pasir mengangguk dan mengambil posisi bertarung.
"Nama saya Sha," Sha berkata. "Dan saya tidak akan membiarkanmu lewat."
Angin berhembus di atas gurun, namun kedua petarung itu hanya saling menatap untuk beberapa saat. Tak satu pun dari mereka mengambil inisiatif untuk menyerang. Seolah-olah mereka sedang menunggu isyarat sebelum pertarungan mereka dimulai.
Secara tiba-tiba, Sha menyerbu maju dan William mengikuti. Senjata Setan Pasir, Belati Bulan Sabit berkilauan dengan dendam saat sinar matahari memantul dari ujung bilahnya. Sha dulunya adalah Roh Pahlawan. Walaupun dia telah dilucuti Kesakralan dan kekuatannya, keahlian dalam senjatanya tetap bersamanya, bahkan dalam pengasingan.
Senjata yang ia pegang memiliki spesialisasi dalam teknik tusuk, kait, sapuan, pukulan, dan tebasan menggunakan gaya bertarung tombak, tongkat, pedang lebar, dan trisula.