William melihat cermin sambil merapikan rambutnya. Sudah pukul enam sore, dan pesta di Gedung Balai Besar Akademi sudah berlangsung meriah.
Setengah-Elf itu tidak berniat pergi lebih awal karena dia tidak ingin menjadi pusat perhatian. Pertukarannya yang singkat dengan Pangeran Jason telah menjadi gosip yang enak di kalangan bangsawan, dan banyak yang menantikan untuk melihat bagaimana dia akan bersikap di pesta ulang tahun tersebut.
Jika dia bisa memilih, dia tidak akan repot-repot menghadiri perayaan tersebut. Namun, Sidonie telah memintanya untuk pergi, jadi dia tidak punya pilihan lain selain pergi.
William melihat bayangannya di cermin dan tersenyum.
"Para wanita, bersiaplah untuk patah hati," kata William sambil berpose anggun di depan cermin. "Sir ini, sudah dimiliki."
"..."