"Jadi kau sudah mengetahuinya."
Karena luka parahnya, Sang Selestial Air bukan tandingannya.
Dia hanyalah harimau kertas yang berpura-pura kuat untuk menakuti ular.
Dia pikir dia bisa menipunya lagi, tetapi rencananya gagal karena ia sudah menyadari kondisinya.
"Di tingkat kita, sekilas saja sudah cukup untuk mengetahui kondisi tubuh lawan kita, dan kami bertukar gerakan." Kekacauan memberitahunya.
"Tidak. Itu adalah pemukulan sepihak. Aku memukulmu begitu parah sehingga kau keluar dari Tak Terbatas dengan rasa malu." Sang Selestial Air berkata dengan keras seolah-olah dia mencoba mengumumkannya ke seluruh dunia.
Kekacauan merasa malu mendengar kata-katanya.
"Orangtua, kau tak tahu malu. Jika bukan karena dinding batas Tak Terbatas yang memisahkan kita, bagaimana mungkin kau punya kesempatan untuk menghinaku?"