Nuklir?!

Namun, kera merah memang memiliki ketahanan terhadap api sihir. Jadi, ia tidak merasa terluka parah.

Ia bisa merasakan kulitnya meleleh, dan ia memutar otaknya untuk entah bagaimana memadamkan api yang berkobar di wajahnya. Ia mengesampingkan kehati-hatian bersama dengan kebanggaannya saat menimbun wajahnya di tanah berlumpur.

Tekanan aura yang bekerja pada Delilah hilang entah di mana sekitar waktu itu.

"Teleport ke tempat aman sekarang!"

Teriakan Tanpa Bayangan membangunkan dia dari lamunannya.

Dia diberikan kesempatan untuk hidup, dan dia mengambilnya dengan senyum, segera teleport jauh dengan pohon senja.

Saat api padam, dia tidak terlihat di sekitar.

Kera merah menatap Tanpa Bayangan, dan dia menunjukkan giginya yang hitam.

"Waktumu habis, kawan. Kau tidak bisa lagi melawannya. Lawanmu sekarang adalah aku!" kata Tanpa Bayangan saat mana di dalam dirinya melonjak keluar dan mulai berkumpul di satu titik di atas telapak tangannya.