Kejutan yang memukau pikiran!

Di dinding, hobgoblin tertusuk pedang yang ditancapkan ke tubuhnya. Meskipun kesakitan akibat tertusuk, hobgoblin tidak dengan mudah mengalah pada cengkeraman kematian. Dengan tekad yang kuat, ia mencengkeram gagang pedang dengan tangan dan berjuang untuk mencabutnya.

Saat Roy mengamati usaha sengit hobgoblin untuk membebaskan diri, pikirannya dipenuhi dengan renungan. Dia tetap diam, menyaksikan makhluk itu dengan perpaduan rasa ingin tahu dan kekaguman.

"Keberanianmu yang tak tergoyahkan menghadapi kematian sungguh patut dipuji," ujar Roy. Namun, kekagumannya pada hobgoblin tersebut tidak bertahan lama, karena niatannya jauh dari membiarkan makhluk itu hidup. "Namun dalam kematianmu terdapat kejayaanku. Jadi kamu harus mati. Jangan salahkan aku. Salahkan takdir yang menempatkanmu melawan aku."