Permainan Rizz-nya Terlalu Lancar!

Seiring perjalanan berlanjut, siren perempuan menguap pelan, matanya mengantuk karena kelelahan.

"Aku merasa mengantuk," katanya sambil bersandar lebih dekat kepada prianya.

Hati Roy melunak mendengar suara lelahnya. Dia selalu punya tempat spesial untuknya di hatinya yang tak bisa diabaikan. Dia mencintai Delilah, tetapi dia juga mencintainya. Mereka berdua berharga baginya. Dia ingin memperlakukan keduanya seperti harta yang berharga.

"Sandarkan kepalamu di pundakku dan tidurlah," tawarnya, "Aku akan membangunkanmu begitu kita sampai di sana."

Kata-katanya penuh kelembutan yang sulit untuk ditolak. Belum lagi, siren perempuan sama sekali tidak ingin menolaknya. Dia merasa paling nyaman ketika bersamanya. Hal yang paling disukainya adalah selalu menempel dengannya!

"Terima kasih. Kamu yang terbaik."