Galanar

Dalam dunia yang penuh dengan persaingan, satu pria berambisi untuk mencapai puncak. Dalam genre baru VRMMORPG ini, ia berencana untuk menjadi yang terkuat dengan segala cara.

Kelas, ras, zona awal, semuanya adalah misteri dalam 'New Eden'. Permainan ini diluncurkan tanpa sedikit pun detail. Satu-satunya hal yang dipromosikan adalah kebebasan dalam memilih keterampilan.

Protagonis kita, Alexander, dengan nama pemain Astaroth, selalu bermimpi menjadi atlet E-Sports. Orang tuanya mendukung mimpinya, namun mereka kini telah tiada. Dia bertekad untuk sukses dalam permainan baru ini, jika bukan untuk dirinya sendiri, setidaknya untuk menghormati kenangan orang tuanya.

Tanpa mengetahui bagaimana ia ingin memainkan karakternya, Alexander memilih ras awal yang paling misterius. Apakah ini akan menjadi jalannya menuju kesuksesan atau kehancurannya? Asisten permainan jelas berpikir yang kedua.

"Lakukan apa yang kau inginkan, petualang muda. Aku hanya ingin menambahkan ini. Jangan kembali dengan keluhan saat kau menyadari telah membuat pilihan yang salah," kata elf itu, menatapnya dengan jelas penuh kebencian.

"Kita lihat saja nanti," jawab Alexander datar. "Aku suka tantangan," tambahnya.

"Bagus sekali!" elf itu mendengus. "Nikmati petualangan seumur hidupmu, sependek apapun itu," tambahnya dengan sarkastis.

Di depannya terbentang jalan yang tidak pasti, penuh dengan cobaan dan kesulitan.

Tapi satu hal yang jelas di matanya. Dia akan menjadi pemain terkuat dalam permainan, bahkan jika harus menginjak gunung mayat untuk melakukannya.

Telah berakhir hari-harinya bekerja keras tanpa hasil, sekarang saatnya membuat atau menghancurkan!

New Eden: Hidup untuk Bermain, Bermain untuk Hidup

***Sudut Pandang Pemain Lain, satu minggu sebelum peluncuran game***


Hóngsè Rì-Chū adalah seorang remaja Cina yang tinggal di Beijing. Dia sedang menjalani tahun terakhirnya di sekolah menengah dan sangat menyukai video game.


Ketika dia melihat game baru dari Evo-Gaming yang akan dirilis, dia memohon pada orang tuanya untuk membelikannya helm VR baru. Keluarganya cukup mapan, jadi mereka menyetujuinya, asalkan nilai-nilainya tetap bagus.


Dia sangat gembira, tetapi dia berusaha untuk tidak mengabaikan pelajarannya. Ketika tanggal rilis akhirnya tiba, dia mengingatkan orang tuanya, dan mereka memenuhi janji mereka.


Dengan game baru yang diinstal di helmnya, dia merasa sangat bersemangat, tetapi tidak bisa bermain sampai dia menyelesaikan pelajaran dan pekerjaan rumahnya.


Druid Pemula