Fase Tiga, Ronde Dua

***Kembali ke Astaroth***

*Bang!*

Begitu gong bergema di arena, Astaroth langsung menyatu dengan Putih, dan menghindari peluru yang datang. Dia nyaris menggeser langkahnya saat peluru itu menyentuh bulu barunya.

Astaroth dengan cepat menyesuaikan pijakannya dan meluncur maju. Ini tidak seperti sebelumnya, di mana hutan memungkinkan jalur pelarian yang nyaman bagi penembak.

Azamus memiliki ruang yang sangat sedikit untuk mundur, sehingga dia harus berlari melingkar. Tapi kecepatan Astaroth jauh lebih tinggi darinya, dan taktik itu tidak akan berhasil.

Azamus telah menyaksikan pertarungan Astaroth dan cepat memahami bahwa pemahaman awalnya tentang pemain ini salah. Dalam segala hal, dia memang terlihat seperti pemula, tetapi kekuatannya saja membuatnya menjadi lawan yang sulit.

Azamus berharap lawannya bermain defensif, karena itu akan membuatnya bisa menghindar sesuka hati. Tapi Astaroth tidak berencana bermain defensif.