Eternal Forest

Sister in law: "Qing, mengapa terong yang kamu tanam melengkung?"
Li Qing: "Apa yang kamu mengerti? Hanya yang melengkung lebih menyenangkan?"
Wajah saudari ipar memerah dan dia berkata, "Mengapa mentimun lurus?"
Li Qing terkekeh nakal dan berkata, "Hanya yang lurus bisa masuk lebih dalam."

Pengembara Petani Bahagia

Duarabelas desa keseluruhan, Li Qing hanya berhasil menyelesaikan putaran desanya saat malam benar-benar telah tiba.


Meskipun dia menghabiskan sebagian besar waktu duduk di dalam mobil, Li Qing hampir kelelahan hingga hampir ambruk.


Dia bahkan tidak punya waktu untuk makan siang atau makan malam, mendapatkan makan dari rumah-rumah warga desa.


Ketika mereka tiba di kota, sudah lewat pukul tujuh.


Gao Li, yang telah menunggu sejak pagi, hampir berubah menjadi batu "menunggu-suami".


"Saudara Gao, pasti cemas menunggu hari ini, ya?" tanya Li Qing.


Gao Li terlihat agak murung, "Kalau saya tau akan sebegini lama, saya pasti sudah pulang untuk istirahat."


Li Qing memasukkan dua ratus yuan ke tangan Gao Li, "Saudara Gao, belikan air minum untuk semua orang."


"Apakah ini tidak terlalu banyak?" kata Gao Li, merasa sedikit malu.


Jenis air apa yang mungkin berharga dua ratus yuan?


Li Qing tertawa, "Sisanya simpan untuk diri sendiri."


Bab 170: Uang Panas