Halaman, yang diselimuti kegelapan malam, terang benderang oleh lampu.
Hari ini, karena pembangunan di sekitar toko serba ada dan debu yang berlebihan, kedai barbecue tidak buka.
Li Qing dan para wanitanya sedang mengobrol di sekitar tungku di halaman.
Bukan hanya Tian Yue'e dan Yu Lan yang hadir, tetapi Han Mei juga mengundang Qin Wenjun untuk bergabung.
Di cuaca yang sejuk menjelang akhir musim gugur, berkumpul di sekitar tungku, menikmati sedikit barbecue, dan sedikit bir adalah kenyamanan yang sempurna.
Apalagi dikelilingi wanita-wanita cantik, masing-masing mempesona, sungguh memikat hati.
Seperti hidup sehari dalam kehidupan seorang dewa.
Seiring dengan pengaruh alkohol, percakapan para wanita secara perlahan menjadi semakin lepas.
Dan tanpa diragukan lagi, yang memimpin adalah Tian Yue'e yang tak kenal takut dan bebas.
Qin Wenjun, yang masih seorang bachelorette dan menyukai wanita, merasa wajahnya merah seperti pantat monyet saat mendengar pembicaraan itu.