Rasa dendam Xu Keqing begitu dalam hingga hampir menyamai Dou'er; Li Qing harus memenuhi keinginan kecilnya terlebih dahulu bagaimanapun caranya.
Kesenjangan yang tidak terisi tepat waktu pasti akan menjadi masalah.
Li Qing tidak bisa membiarkan kemungkinan Xu Keqing, dalam keadaan marah, melemparkan diri ke pelukan orang lain.
"Kalau begitu aku akan menunggumu pulang kerja," kata Li Qing dengan lembut.
"Haruskah aku memanggil Nyonya Lu?" tanya Xu Keqing sambil tersenyum licik, berbisik di telinga Li Qing.
Minat Li Qing langsung terpancing. Jika ruang di tempat Xu Keqing terlalu sempit untuk beraksi, Li Qing bahkan mempertimbangkan untuk memanggil Suster Hu juga—memiliki satu di tempat tidur dan dua di bawahnya pasti akan mendebarkan.
Melihat ekspresi mesum di wajah Li Qing, Xu Keqing langsung memahami pikirannya, "Tunggu sebentar, aku akan memanggil Nyonya Lu yang terhormat kita. Wanita ini semakin hari semakin rapuh, berlagak seperti merak kecil yang bangga."