Kata-kata Reitan membuat mata Soleia membelalak lebar. Alisnya terangkat ke arah garis rambutnya sebelum mengerut bersama, dan dia menyesuaikan lututnya agar lebih nyaman.
"Matanya berubah... warna?" tanya Soleia, mengangkat sebelah alis.
Reitan mengangguk. Namun, sebelum dia bisa berkata lebih lanjut, suara langkah kaki membuat Reitan berbalik secara tiba-tiba. Soleia pun memalingkan perhatiannya ke arah pria yang mendekat itu, dan kerut di dahinya semakin dalam.
"Pangeran Reitan, Yang Mulia sedang mencari Anda," kata Florian dengan suara yang dingin dan singkat. Ketika matanya tertuju pada Soleia, dia hanya mendengus. "Bagus, Anda juga di sini. Raja juga sedang mencari Anda, Putri Soleia. Ini terkait dengan perencanaan pernikahan."
Soleia bangkit berdiri, tangannya dengan hati-hati memegang Reitan dekat tubuhnya.
"Kami akan segera ke sana," jawab Soleia. "Masih waktu sarapan."