Tombak Darah

Elowyn mengerutkan kening. "Saya tidak mengerti..."

"Potong sandiwaramu," Rafael mendengus. "Hanya ada segelitir orang di dunia ini yang tahu tentang keahlian sihirku. Siapa kamu? Kamu bekerja untuk siapa?"

"Siapa diriku―" Elowyn terhenti, alisnya yang tadinya berkerut segera melunak. Lalu, dia mendengus pelan di bawah napasnya sebelum tertawa kecil terlepas dari bibirnya. Dan satu lagi, dan satu lagi, sampai akhirnya dia membuang kepalanya ke belakang dan terbahak-bahak dengan gila.

"Oh, wahai Pangeran yang terhormat!" kata Elowyn dengan tawa licik. "Sejenak, kamu benar-benar membuatku bingung! Kemudian aku menyadari― kamu sama sekali tidak tahu siapa diriku!"

"Haruskah aku tahu?" tanya Rafael dengan alis terangkat. "Kamu tidak terkesan sebagai orang yang patut diingat."

Itu tampaknya telah menyentuh saraf di Elowyn. Kegembiraannya cepat berlalu saat ekspresinya menjadi kelam. Bibirnya melengkung sedikit sinis.