"Kalau adik perempuan suka, makanlah lebih banyak. Ini daging asap yang aku awetkan bulan lalu."
Perempuan tua itu berkata sambil tersenyum.
"Kamu juga bisa membuat daging asap? Itu benar-benar menakjubkan." Paman Ma mengambil roti bun lain.
Tidak ada cahaya di ruangan itu, hanya lilin putih redup yang menyala.
Kegelapan membuatnya tidak mungkin untuk melihat sekeliling dengan jelas, apalagi isi di dalam roti bun.
Lilin itu diletakkan di tengah meja, dan baunya parafin sangat tidak enak.
Ye Ruoxue mengeluarkan sapu tangan sutra untuk menutupi hidung dan mulutnya.
A'niu selalu merasa ada yang tidak beres, tetapi tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata.
Segera, malam semakin larut, dan keempatnya menemukan tempat untuk tidur dengan pakaian mereka.
Ye Ruoxue bersandar pada punggung kursi, menutup matanya seolah-olah tertidur.
A'niu duduk di sisinya.
Paman Ma, yang lebih tua, berbaring di kang di dalam ruangan.