Meng Zhuo dengan sombong menunjuk kepala Lin Sen.
Ia menusuk dahi Lin Sen dengan keras.
Tusukan itu membuat Lin Sen mundur selangkah.
"Angkut dia!"
Meng Zhuo berkata, sambil melihat Lin Sen yang tampak menyedihkan.
Li Dahai tertawa puas, "Berani menghalangi penegakan hukum, hmph!"
Saudara-saudara perempuan Yao Rao tidak akan tinggal diam, "Apa sampah itu, berani menyentuh kami!"
"Siapa yang kamu panggil ibumu?!"
Staff itu mengutuk dengan marah.
Tak ada seorang pun yang pernah berani searogannya, mengaku sebagai ibu mereka tepat di depan wajah mereka.
"Aku akan pukul kau sampai mati, bajingan!"
Sebelum kata-kata itu berakhir,
Yao Rao melompat kegirangan.
Melompat ke kerumunan.
"Cebik cebik!"
Dia menampar kanan dan kiri, menampar wajah staff itu berulang kali.
Tiba-tiba, tempat itu dipenuhi dengan teriakan kesakitan.
"Aduh, aduh, sakit sekali."
"Mereka memukuli seseorang, mereka akan memukuli orang sampai mati!"