Wang Dalai sudah berkelana dengan gelisah melewati tubuh gadis cantik muda saat ia berbicara.
Gadis muda itu menertawakan dengan genit.
"Kakak laki-laki, kenapa terburu-buru, kamu baru saja khawatir tentang tiga pemalas itu."
"Semuanya karena kamu, gadis pintar, memikirkan cara untuk mengurus mereka untukku, jadi apa lagi yang harus aku khawatirkan sekarang?"
Mulut babi Wang Dalai mulai dengan rakus mengendus-endus tubuh gadis muda itu.
Gadis muda itu tertawa dan memegang leher Wang Dalai.
"Apa rahasianya, aku akan menjadi milikmu mulai sekarang."
"Bagaimana aku bisa tidak terburu-buru, kau rubah kecil, kamu telah membuatku tergugah."
Wang Dalai tiba-tiba menindih gadis muda itu.
"Krak!"
Tapi gadis muda itu tiba-tiba memegang pundak Wang Dalai.
Suara renyah dari tulang yang patah terdengar.
"Adhuh, kau betina liar, pundakku..."
Wang Dalai kesakitan sampai hampir pingsan.
Dia berguling dari tubuh gadis muda itu dan jatuh.
Gadis muda itu membersihkan debu di tubuhnya.