Mata Lin Sen kabur saat ia menggelengkan kepalanya.
"Sejujurnya, saya tidak tahu siapa dia."
A'niu tampak bingung.
"Lalu di mana kamu bertemu wanita ini?"
Lin Sen berguling dan duduk.
"Saya sedang dalam perjalanan kembali ke kantor medis untuk mengambil perban tiba-tiba saya mendengar seseorang meminta tolong."
Lin Sen mengenang kejadian tadi.
Dia yakin ada seseorang yang berteriak meminta tolong.
Mengira itu gadis yang digigit ular.
Dia bergegas menuju teriakan itu.
Ketika dia tiba di sumber suara.
Memang, dia melihat seorang gadis muda, duduk di kaki gunung.
Dia sedang memegang kakinya dan menangis terisak-isak.
"Nona, ada apa denganmu?"
Lin Sen belum pernah berbicara sendirian dengan wanita sebelumnya dan sebenarnya merasa agak gugup.
Gadis itu menatap ke atas, matanya yang besar dan berair terlihat jernih dan cerah pada Lin Sen.
Matanya seolah magnetik.
Langsung menarik pandangan Lin Sen.