"Setan, roh, hantu, dan goblin," ujar Wei Tianming, "itu tidak lebih dari sekumpulan makhluk seperti itu."
A'niu langsung menyukai si penipu tua yang menyenangkan ini.
Kakek dan cucu itu mengobrol tentang segala hal di bawah matahari, dan akrab sekali.
"Kakek ini hampir berusia tujuh puluh tahun," mulai Wei Tianming, "Jarah untuk bertemu dengan teman sepertimu yang pertemanannya melampaui batas usia."
"Saya sangat menikmati percakapan kita malam ini."
A'niu terkekeh, "Ini hari pertama saya di kota selatan ini, tidak mengenal siapa-siapa. Bertemu denganmu pasti takdir."
"Adik kecil, di mana kamu akan menginap malam ini? Saya mendengar dari pembicaraanmu bahwa kamu sama sekali tidak kenal tempat ini, bahkan tidak memiliki teman atau keluarga di sekitar,"
tanya Wei Tianming dengan tulus.
"Saya benar-benar tidak punya tempat untuk pergi. Saya hanya berjanji pada seseorang bahwa saya akan menemuinya di hotel ini, namun saya bahkan tidak bisa masuk."