Tang Feng menatap dua titik yang menonjol dari semangka pucat besar milik Zhang Xue dan tak bisa menahan diri untuk menelan air liurnya.
Ia semakin terangsang. Tampaknya Zhang Xue juga merasakan hal yang sama, jika tidak, tidak akan ada tonjolan itu.
Mengingat hausnya Zhang Xue kemarin, Tang Feng tidak sabar ingin menerkamnya.
Untuk menggilas buah semangka pucat besar milik Zhang Xue.
Namun melihat Zhang Xue tidak seimpulsif kemarin, Tang Feng tidak berani bertindak gegabah. Jika Zhang Xue tidak bersedia, akan ada masalah.
Dengan pemikiran itu, Tang Feng hanya bisa menekan hasrat dalam dirinya dan melanjutkan memijat Zhang Xue.
Namun, tangannya menjadi semakin tidak jujur.
Selalu menyapu punggung tangannya ke bagian bawah buah semangka pucat besar milik Zhang Xue.
Kedua semangka pucat, besar, dan lembut itu bergetar tanpa henti di bawah belaian Tang Feng.
Terlihat begitu menggiurkan dan kenyal, membuat seseorang ingin merobek pakaian dan menggigitnya dengan keras.