Bab 151, Mengakui Kekalahan Bukanlah Suatu Keburukan

Yan Liuli berkata dengan lelah, "Kemarin, setelah saya pulang, saya sendiri membuang liontin Buddha itu ke dalam tangki septik di toilet umum, berpikir itu akan menyelesaikan segalanya."

"Tapi..."

Saat ia berbicara, ia menunjukkan ekspresi yang kesakitan dan ketakutan, "Tapi setelah saya tertidur semalam, saya bermimpi tentang biarawan itu lagi. Rasanya seperti dia merangkak keluar dari tangki septik, dan kemudian..."

Dia tidak melanjutkan, tapi Xu Wendong bisa menebak apa yang terjadi selanjutnya. Meskipun tanpa diucapkan, sudah jelas bahwa biarawan itu pasti telah menyerangnya dalam mimpi lagi.

"Dia bahkan berkata bahwa saya telah melakukan dosa yang tak terampuni dan ingin saya ambil kembali liontin Buddha nya. Jika tidak, dia akan membuat saya berharap saya sudah mati!"

"Dokter Xu, Anda harus menyelamatkan saya!" Yan Liuli menggenggam tangan Xu Wendong dengan ketakutan, matanya penuh dengan permohonan.