Xu Wendong menunjukkan senyum licik di wajahnya, "Jika aku bergerak, aku pasti tidak akan mati, tapi kamu pasti berharap kamu mati."
Shen Shiwu menjawab dengan acuh tak acuh, "Itu belum tentu..."
Sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya.
Xu Wendong tiba-tiba maju dengan deras.
Hanya satu gerakan itu.
Itu membuat suara Shen Shiwu berhenti tiba-tiba, rasanya seolah-olah sebilah musket telah langsung menembus jantungnya, menyebabkan sensasi bagai tercekik.
Dan sebelum dia bisa bereaksi, gelombang kedua datang menghantam seperti gelombang pasang, menelan dirinya dalam sekejap.
"Baja...ng..."
"Perla...nja...tien..."
Wajah Shen Shiwu penuh dengan rasa sakit, dia ingin Xu Wendong memperlambat laju.
Karena dia benar-benar merasakan perasaan ingin mati.
Namun, Xu Wendong tidak peduli dan terus melancarkan gelombangnya.
Untuk sesaat.
Ruangan bergema dengan tepuk tangan cinta.